Doa dan Wirid Pelindung Diri dari Fitnah Dajjal Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani as Sayeed an Naqshbandi Doa dan Wirid Pelindung Diri Ayat-ayat Surah al-Kahf Sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari surah al-Kahf ini perlu dibaca untuk melindungi diri dari bencana Dajal. 1. Sepuluh ayat pertama surah al-Kahf Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Kitab (Alquran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak." Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Mereka tidak mengatakan sesuatu kecuali dusta. Maka apakah barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Alquran). Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan pula apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan yang mempunyai prasasti itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? Ingatlah tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini." 2. Sepuluh ayat terakhir surah al-Kahf Yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memerhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar. Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam sebagai tempat tinggal bafi orang-orang kafir. Katakanlah, "Apakah akan Kami beri tahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan kufur terhadap perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada Hari Kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayatku dan rasul-rasulku sebagai olok-olok. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah taman-taman Firdaus menjadi tempat tinggal. Mereka kekal di dalamnya, dan mereka tidak ingin berpindah darinya. Katakanlah, "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu pula. Katakanlah, "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, 'Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu Tuhan Yang Esa.' Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya. Wirid Harian untuk Melindungi Diri dari Huru-hara Untuk menghindarkan diri dari kesulitan besar yang akan menimpa manusia pada akhir zaman, orang-orang Islam disarankan membaca zikir berikut ini setiap hari: Astaghfiru Allâh al-'Azhîm sebanyak 100–1000 kali. Lâ hawl wa lâ quwwah illâ bi Allâh al-'Aliyy al-'Azhîm sebanyak 100–1000 kali. Hasbunâ Allâh wa ni'ma al-Wakîl sebanyak 100–1000 kali. Bismi Allâh al-Rahmân al-Rahîm sebanyak 100–1000 kali. Yâ Wadûd sebanyak 100–1000 kali. Allâh, Allâh dengan disuarakan sebanyak 5000 kali. Allâh, Allâh di dalam hati sebanyak 5000 kali. Salawat kepada Nabi, Allâhumma shalli 'alâ Muhammad wa 'alâ âl Muhammad wa sallim sebanyak 2000 kali. Surah al-Ikhlâsh sebanyak 100 kali. Jika seseorang tidak dapat melaksanakan wirid-wirid ini, maka disarankan setidaknya ia melaksanakan salat dua rakaat Shalât al-Hifzh (Salat Perlindungan) untuk melindungi diri dari kemalangan yang datang dari bawah atau dari atas, dengan membaca surah al-Ikhlâsh dua kali pada rakaat pertama dan sekali pada rakaat kedua setelah membaca surah al-Fâtihah. |
Tuesday, August 19, 2008
Merits of Sha`ban Merits of Sha`ban Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani Sha`ban is one of the meritorious months for which we find particular instructions in the Sunnah of Prophet Muhammad (s). It is reported in authentic ahadith that Prophet Muhammad (s), used to fast most of the month in Sha`ban. These fasts are supererogatory (nafl) and well deserving of reward, for Sha`ban is the month immediately preceding the month of Ramadan.The Prophet mentioned in a hadith, "Rajab is the month of Allah, Sha`ban is my month and Ramadan is the month of the Nation". 1. The blessed companion Anas (r), reports that Prophet Muhammad (s), was asked, "Which fast is the most meritorious after the fasts of Ramadan?" He replied, "Fasts of Sha`ban in honor of Ramadan." 2. The blessed companion Usama ibn Zaid (r), reports that he asked Prophet Muhammad (s): "Messenger of Allah, I have seen you fasting in the month of Sha`ban so frequently that I have never seen you fasting in any other month." Prophet Muhammad (s), replied: That (Sha`ban) is a month between Rajab and Ramadan which is neglected by many people. And it is a month in which an account of the deeds (of human beings) is presented before the Lord of the universe, so, I wish that my deeds be presented at a time when I am in a state of fasting." 3. Ummul Mu'mineen `Aishah (r), says, "Prophet Muhammad (s) used to fast the whole of Sha`ban. I said to him, 'Messenger of Allah, is Sha`ban your favorite month for fasting?' He said, 'In this month Allah prescribes the list of the persons dying this year. Therefore, I like that my death comes when I am in a state of fasting.'" 4. In another Tradition she says, "Prophet Muhammad (s), would sometimes begin to fast continuously until we thought he would not stop fasting, and sometimes he used to stop fasting until we thought he would never fast. I never saw the Messenger of Allah (s) fasting a complete month, except the month of Ramadan, and I have never seen him fasting in a month more frequently than he did in Sha`ban." 5. In another report she says, "I never saw the Messenger of Allah, (s), fasting in a month so profusely as he did in the month of Sha`ban. He used to fast in that month leaving only a few days, rather, he used to fast almost the whole of the month." 6. Ummul-Mu'mineen Umm Salamah (r), says: "I have never seen the Messenger of Allah fasting for two months continuously except in the months of Sha`ban and Ramadan." These reports indicate that fasting in the month of Sha`ban, though not obligatory, is so meritorious that Prophet Muhammad (s) did not like to miss it. The Night of Bara`ah Another significant feature of the month of Sha`ban is that it consists of a night which is termed in Shari`ah as "Laylatul-bara`ah" (The night of freedom from Fire). This is the night occurring between 14th and 15th day of Sha`ban. Traditions of Prophet Muhammad (s), prove that it is a meritorious night in which the people of the earth are attended by special Divine mercy. We will be posting much more about this blessed night shortly. What should be done in this night? On the Holy Night of 15th Shaban, after Maghrib or Isha prayer it is traditional practice to read Surah Yasin three times, and after each time, read a special du`a with the following intentions: 1st reading the niyyat (intention) for should be for Long Life. 2nd reading the niyyat (intention) should be for Protection from Calamities. 3rd Reading the niyyat (intention) should be for not being needy to anyone except Allah. It is very necessary that just as others observe this night, you observe it. To make an invitation to feed people on that night, to remember Allah (swt) and to remember His Prophet (s), and to fast its day and pray its night, will be rewarded for that night and for whoever observes it. In order to observe the Night of Bara`ah, one should remain awakened in this night as much as he can. If someone has better opportunities, he should spend the whole night in worship and prayer. However, if one cannot do so for one reason or another, he can select a considerable portion of the night, preferably of the second half of it for this purpose, and should perform the following acts of worship: It is good to spend that night praying Salat ul-Khair, which conists of 100 raka`ts, in each raka`t reciting Sura al-Fatiha and 10 Surat Ikhlas. To complete the prayer one recites 1000 Sura Ikhlas. The Night of Bara`ah is a night in which special blessings are directed towards the Muslims. Therefore, this night should be spent in total submission to Allah Almighty, and one should refrain from all those activities which may displease Allah. Fast of the 15th Sha`ban On the day immediately following the Night of Bara`ah, i.e. the 15th of Sha`ban, it is mustahabb (advisable) to keep fast. Prophet Muhammad (s), is reported to have recommended this fast emphatically. A large number of the predecessors (salaf) of the Ummah have been observing the fast of the 15th of Sha`ban. Therefore, it is advisable to fast the 15th of Sha`ban as an optional (nafl) fast. One can also keep a fast of qada (make-up) on this day and it is hoped that he can also benefit from the merits of this fast. |
Laylatu l-Baraa'ah (15 Sya'ban) Laylatu l-Baraa'ah (15 Sya'ban) Mawlana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al Haqqani Rasulullah saw bersabda, "Allah swt melihat ciptaan-Nya pada malam pertengahan Sya'ban dan Dia mengampuni semua ciptaan-Nya kecuali orang musyrik (menyekutukan Tuhan) dan musyahin (orang yang penuh kebencian)." 'A'isya ra berkata, "Rasulullah saw berdiri dalam shalatnya selama separuh malam dan melakukan sujud yang begitu lama hingga aku mengira nyawanya telah dicabut. Lalu aku bermaksud untuk menggerakkan tumitnya, seketika beliau pun bergerak, jadi aku mundur. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari posisi sujud dan menyelesaikan shalatnya, beliau lalu berkata, "Yaa 'A'isya , Yaa Humayra! (si kecil yang pipinya merah) Apakah kamu pikir Nabi telah melanggar perjanjiannya denganmu?" 'A'isya ra lalu menjawab, "Tidak! Demi Allah swt Yaa Rasulullah saw, tetapi aku pikir nyawamu telah dicabut karena engkau sujud begitu lama." Beliau membalas, "Apakah kamu tahu malam apakah sekarang?" "Allah dan Rasul-Nya Maha Tahu!", jawabnya. Rasulullah lalu menjelaskan, "Ini adalah malam pertengahan Sya'ban! Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Mulia melihat hamba-Nya pada malam ini. Dia memaafkan siapapun yang memohon ampun dan Dia memberikan rahmat kepada yang memintanya. Namun Allah akan menahannya terhadap pendengki dan orang-orang yang tidak mensyukuri keadaan mereka." (Hadits riwayat Bayhaqi dalam Syu'ab al-Iman) Al-Azhari menerangkan bahwa kalimat, 'melanggar perjanjian denganmu' merujuk kepada orang yang berkhianat kepada sahabatnya sehingga orang yang demikian ini tidak mendapatkan rahmat dari Allah swt. Bayhaqi menggarisbawahi bahwa hadits ini kehilangan salah satu mata rantainya sehingga dia menganggapnya sebagai hadits yang baik (hadha mursal jayyid). Mungkin karena al-'Ala' bin al-Harits mengambilnya dari Makhul, dan Allah Maha Tahu. Ini adalah malam ke-15 di mana rezeki kalian di tahun yang akan datang ditentukan pada hari ini dan malam ini merupakan malam yang penuh pengampunan. Meskipun sebagian besar komentator hadits berpendapat bahwa "malam yang diberkati" dalam Surat ad-Dukhan ayat 3-6 merujuk kepada malam laylat al-Qadr yang jatuh di bulan Ramadhan, tetapi ada beberapa pendapat yang menyatakan malam itu juga bisa berarti malam pertengahan Sya'ban (laylat al-baraa'ah). Konsekuensinya syari'ah menganjurkan untuk mengistimewakan malam itu. Imam Suyuti berkata, "Bagi malam pertengahan Sya'ban terdapat penghargaan yang sangat besar dan sangat dianjurkan (mustahabb) untuk menghabiskan malam itu dengan kegiatan ibadah sunnat." Antara Maghrib dan 'Isya, dibaca surat Yaa Siin sebanyak 3 kali, dengan niat sebagai berikut; 1. Untuk meningkatkan maqam atau posisi seseorang 2. Memohon diberikan rezeki atau dipenuhi kebutuhan hidupnya. 3. Memohon perlindungan dari musuh. Setelah shalat 'Isya, dilakukan shalat yang menurut Syaikh 'Abdul Qadir al-Jilani dalam kitabnya Al-Ghunyatu li-Taalibiyi l-Haqq disebut shalat Khair (untuk memperoleh keberuntungan). Jumlah rakaat dalam shalat tidak ditentukan, namun seseorang diharuskan untuk membaca surat al-Ikhlash sebanyak 300 kali atau 1000 kali secara keseluruhan. Ada yang mengerjakan shalat 40 rakaat dengan tiap rakaat dibaca surat al-Ikhlash sebanyak 25 kali. Maulana Syaikh Nazhim k sendiri mengerjakannya dengan 2-2-2 rakaat sampai mencapai 100 rakaat dan tiap rakaat dibaca surat al-Fatiha lalu dilanjutkan dengan al-Ikhlash sebanyak 10 kali. Meskipun demikian dapat juga dilakukan dengan mengkombinasikannya ke dalam empat, enam atau delapan rakaat dengan satu kali salam. |
Ucapkan Alhamdulillah
Ucapkan Alhamdulillah Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani Jabatan yang paling penting adalah sebagai Rasul, mereka menanggung beban yang paling berat, baru kemudian disusul oleh para pengikutnya. Situasi yang paling sulit dan juga langkah tersulit adalah untuk para Rasul dan mereka yang menjadi pengikutnya. Tetapi, manusia yang paling terhormat juga adalah para Rasul, mereka adalah orang-orang penting dan mulia diKehadirat Ilahi. Makin banyak yang kalian lakukan bersama mereka, kalian akan mendapat lebih banyak penghargaan, kekuatan, cahaya dan ilmu yang sebanding dengan hubungan kalian dengan mereka. Orang-orang yang hidup bersama seorang Rasul akan tumbuh menjadi hamba Allah yang tulus dan diberkahi. Ketika Rasulullah , rasul terakhir berpulang ke Rahmatullah, bumi ini menangis dan berdo'a, "Ya Tuhanku, sampai hari ini Aku telah membawa salah seorang Rasul-Mu di pundakku, yang menjadi perwakilan surga di bumi. Sekarang dengan kemuliaan dari orang yang tercinta dan yang terpuji, Aku akan tinggalkan semua Nabi kepadamu sampai Hari Kiamat nanti. Aku akan menjaga 124.000 Awliya di antara ummatnya yang akan kusandangkan dengan kemuliaan yang sama yang dimiliki oleh 124.000 Nabi sehingga ummatnya akan selalu bersama seluruh Nabi." Tidak ada ummat lain yang bisa mencapai kemuliaan seperti itu. Siapa yang dekat dengan seorang Wali, dia akan mencapai Kehadirat Rasulullah dengan cepat dan mudah, dan selanjutnya akan mencapai Kehadirat Ilahi. Kita semua adalah ummat yang paling beruntung karena kita mendapatkan kemuliaan seperti itu walaupun tanpa meminta. Sangat penting untuk mengetahui hal itu, agar kita selalu bersyukur kepada Allah. Grandsyaikh 'Abdullah Fa'iz ad-Daghestani menasihati para muridnya untuk mengucapkan 500 kali alhamdulillah setiap hari, sebagai tanda bersyukur karena telah diciptakan sebagai ummat Muhammad saw . Semakin banyak kita mengucapkan alhamdulillah, depresi akan hilang dari diri kita. Ini merupakan cara penyembuhan sejati, bukan dengan obat-obatan lainnya. Jika kita mengucapkan 'alhamdulillah' selama 3 hari sejak pagi hingga sore, depresi akan hilang. Penyakit itu bukan penyakit biasa tetapi merupakan penyakit kejiwaan. Alhamdulillah akan membawa berkah bagi kalian di bumi ini dan akan membuat wajah kalian lebih cerah dan hati kalian akan diselubungi cahaya. Wajah kalian akan kelihatan menarik, cantik dan penuh cinta. Penting sekali kita ketahui bahwa kita termasuk orang-orang yang dicintai dan paling mulia di Kehadirat Ilahi dan ini adalah suatu kehormatan yang berusaha diraih oleh seluruh Nabi. Kita harus mengucapkan Alhamdulillah dan tidak ada yang dapat melukai atau menyakiti diri kita, ucapkanlah Alhamdulillah, kalian akan menjadi sultan . Wa min Allah at Tawfiq |
Subscribe to:
Posts (Atom)